Senin, 12 Maret 2012


Marah? Awas Sakit Jantung?


          Kalian mungkin suka mendengar ungkapan “Jangan suka marah nanti jantungan!” 
Ungkapan tersebut mungkin ada benarnya juga.
Sebuah penelitian di AS menunjukan bahwa pria yang berwatak keras lebih sering mengalami sakit jantung lebih awal di bandingkan pria yang berwatak lemah lembut. 
       Penelitian ini melibatknlebih dari 1.000 orang pria. Hasil penelitian menyebutkn bahwa pria yang selalu merasa pada situasi penuh tekanan dengan perasaan marah dan mudah tersinggung akan mengalami resiko gangguan jantung lebih tinggi tiga kali lipat sebelum berusia 55 taahun. Pria dengan kondisi ini juga lebih sering terkena serangan jantung sebelum berusia 55 tahun.

       Dari 1.000 orang tersebut, 8 % nya diduga menderita penyakit jantung lebih awal. Resiko serangan jantung lebih besar terjadi pada pria yang peka dan selalu memendam rasa marahnya. Tidak hanya itu, kemarahan juga bias meningkatkan resiko depresi (tekanan batin) dan kecemasan yang terkait dengan peningkatan resiko stroke.
       Rasa marah diduga dapat meningkatkan pelepasan katekolamin, yaitu suatu bahan yang mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, kita harus bias mengontrol rasa merah maka resiko serangan jantung pada usia muda juga bias diturunkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar